Posts

Self Reflection : Hi Bye Mama (K-Drama) Part 1

Image
Source: Asian Wiki Beberapa waktu belakangan ini, Emak sedang menonton Drama Korea berjudul 'Hi Bye Mama'. Drama fiksi ini sebetulnya cukup sederhana dan tidak ada pemeran antagonisnya. Namun membawa Emak pada refleksi yang cukup mendalam. Drama ini bercerita mengenai seorang ibu bernama Cha Yu Ri yang meninggal sesaat setelah melahirkan anaknya dan kemudian ia menggentayangi kehidupan anak serta suami dan istri barunya. Suatu ketika ia marah kepada Dewa karena merasa tidak adil atas hidupnya yang berakhir tanpa bisa mendampingi buah hatinya dan membuat buah hatinya bisa melihat arwah arwah lain akibat terus digentayangi olehnya. Akhirnya, Dewa memberi kesempatan baginya untuk hidup kembali selama 49 hari sebagai manusia dan bertemu dengan orang orang yang ia kenali semasa hidup. Awalnya, cerita dalam drama ini tampak mustahil. Namun, setiap episodenya mengandung bawang yang juga membawa Emak ke dalam momen momen refleksi. Refleksi mengenai makna hidup, kematia

Dear Parents: About Being Parents (Obrolan Sore bersama Ibu Joefi)

Kali ini, Emak ingin berbagi hasil obrolan sore Emak yang sangat bermakna dengan salah satu Dosen Emak yang juga merupakan Psikolog Senior, Ibu Poeti Joefiani. Sore itu, di klinik, kami membicarakan tentang dunia pegasuhan anak dan berbagai seluk beluk menjadi orang tua. Saking berkesan sekali obrolan itu, Emak sampai betah bangeet menyimak sampai hampir dua jam obrolan kami. Disini Emak mau sharing poin poin penting yang bisa diambil dari obrolan kami tentu dengan bumbu bahasa Emak sendiri hihihihi....cuss ah! Ketika menjadi orang tua, terutama ibu yang paling banyak berinteraksi dengan anak, wajar banget ketika kita mulai habis kesabaran, kelelahan, dan kebingungan menghadapi tingkah anak. Ada kalanya pula rasanya kita sudah kehabisan akal, rasanya mentok ga menemukan jalan keluar. Ada kalanya pula kita jenuh bukan kepalang. Bahkan ada pula yang merasa hubungan dengan anak kemudian tidak bisa dekat.  Well...it's totally normal, mom ! Kita, orang tua, para ibu, juga hanya manus

Dear Couples: Movie Review - Marriage Story [SPOILER ALERT]

Movie Review: Marriage Story Cast : Scarlett Johansson, Adam Driver From Netflix Reviu dibuat dengan kontribusi dari salah satu tim sehati ibu, Wieke. Berikut link trailer Marriage Story Kompromi dalam pernikahan – Bahwa cinta saja tidak cukup untuk membina hubungan jangka panjang Marriage story, film yang mencuri perhatian baru-baru ini, bercerita mengenai divorce drama sepasang suami istri yang tidak mengalami titik temu karena masing” merasa tidak dipahami oleh satu sama lain. Di film kita dibawa oleh alur perdebatan mengenai akankah mereka tinggal dan merawat anak mereka di LA (tempat Nicole menghabiskan masa kecil) atau di New York (tempat Charlie bekerja), meskipun sebenarnya konflik muncul jauh sebelum itu.  Pada adegan monumental di film ini yaitu  ketika Charlie memukul dinding hingga retak dan di sana lah seolah akhirnya segala keluh kesah, perasaan dan kebutuhan Nicole dan Charlie diungkapkan. Menyampaikan kondisi yang selama ini dipendam satu sama la

Dear Working Mom : I Feel You, too

Halooowww.. lama banget EMak engga nulis hahaha. Mari memulai lagi yuk..Kali ini, Emak ingin menuliskan pengalaman Emak setelah akhirnya benar-benar memulai bekerja meski full time nya hanya dua hari seminggu dan sisanya hanya menerima tawaran pekerjaan setengah hari bila ada. . Jujur saja, sebelum benar-benar merasakan bekerja, ketika masih full tinggal di rumah mengurus anak, Emak pernah berpikir enak sekali para ibu yang bekerja, bisa keluar rumah, bertemu teman, sejenak istirahat dari anak dan punya penghasilan sendiri pula. Ada perasaan iri terhadap mereka yang bisa keluar rumah untuk bekerja dan jujur saja selama memutuskan menjadi ibu rumah tangga, Emak banyak menemui masa masa sangat jenuh sampai sampai malas mengerjakan segudang pekerjaan rumah yang menumpuk. Ada pula saat-saat dimana Emak minder sekali dengan teman teman yang bekerja. Perasaan hancur yang sulit dijelaskan dengan kata-kata bahkan sampai cenderung menarik diri. Alhamdulillah semua itu bisa terlewati. Se

Dear Mothers (Also Fathers) : Post Partum Life Transition Part I (Pregnancy)

Ahaa.. Kembali lagi bersama Emak setelah ratusan purnama tidak jua menulis padahal sudah janji akan membahas Kehidupan Pasca Melahirkan dan transisinya dari akhir tahun laluu aa.. Maafkan Emak. Oke oke.  Tanpa berlama-lama di pembukaaan, kita langsung saja masuk ke tulisan utama ya. Hari ini, kira-kira sudah  5 bulan Emak bersama teman-teman menjalankan program Sehati Ibu. Boleh follow ig @sehatiibu bagi yang belum follow yaa atau web  www.sehatiibu.id  disana akan ada info, program dan konten menarik dari kami ahaay. Nah selama dua bulan ini, sudah cukup banyak cerita ibu-ibu yang masuk ke akun kami. Begitupun karena Ruang Ibu sudah dibuka, tema mengena adaptasi pasca melahirkan menjadi cerita yang bergulir dari setiap ibu. Ternyata, Emak tidak sendiri mengalami pergolakan dan jatuh bangun beradaptasi dengan situasi transisi pasca melahirkan. Eits apakah baru setelah melahirkan? Ternyata tidak. Transisi, pergolakan emosi, berbagai situasi tidak nyaman dapat juga terjadi sejak mas

Dear Stay at Home Mom : It's not easy. I know, I Feel You, I Am With You

Kali ini Emak mungkin lebih banyak curhatnya. Sedikit menumpahkan isi kepala yang penuh hehe. Sekaligus menyambut hari baru dengan kemungkinan Emak akan mulai beraktifitas kerja lagi, dan hari hari Emak berdua saja dengan Digan di rumah mungkin tak ada lagi. Digan sudah setahun, maka setahun pula lah juga Emak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama Digan. Hari demi hari dilalui dengan aktifitas yang hampir sama. Dari sejak bangun hingga tertidur di malam hari. Setahun ini pula kesabaran Emak banyak diuji. Bukan tidak ikhlas, tidak bahagia, tidak senang menjalani peran sebagai ibu yang sepenuhnya di rumah. Hari-hari bersama Digan sangat membahagiakan dan tidak akan terganti oleh apapun. But still, it is hard. Yes it is . Apa rasanya? Setiap hari, Emak melepas semua anggota keluarga pergi untuk bekerja atau beraktifitas keluar rumah. Ayah, ibu dan suami juga adik. Tinggalah Emak hanya berdua Digan. Memandikan, masak, memberi makan, main, beberes, menyuapi lagi, beberes lag

Dear Husbands #1: Thank You for Listening (and Let Your Wife Crying)

Tulisan kali ini, Emak mau menyapa para pak bapak suami di luar sana dulu yaa.. Haloo para suami hebat! Tulisan kali ini Emak dedikasikan untuk para suami yang meski dengan susah payah mau mendengarkan, mencoba memahami, dan di atas segalanya...membiarkan istrinya menangis dan menemaninya. Uuuh so sweet 😍 Kenapa harus khusus berterimakasih? Karenaa eh karenaa..bagi para penghuni planet Mars inii, sangat tidak mudah mendengarkan, bersabar menemani dan membiarkan istrinya menangis tanpa mengerti dengan jelas alasannya apa. Di saat secara naluriah mereka maunya langsung cut dan masuk ke solusi aja deeh. Gitu. Yhaa khaan pak bapak? Hihi.. Sedangkan bagi kami para wanita penghuni planet Venus, maunya ceritaaa, maunya didengarkaan, maunya ditemeniin, dimengerti ketika sedang menangis sesegukan.  Kalau perlu ditambah sedikit sedikit sentuhan, pelukan, dibelikan martabak manis atau sebongkah berlian (loh kok ngelunjaak hahaha) But yes! Didengarkan, dipahami, dan diberi ruang untuk menangi