Posts

Showing posts from December, 2018

Dear Husbands #1: Thank You for Listening (and Let Your Wife Crying)

Tulisan kali ini, Emak mau menyapa para pak bapak suami di luar sana dulu yaa.. Haloo para suami hebat! Tulisan kali ini Emak dedikasikan untuk para suami yang meski dengan susah payah mau mendengarkan, mencoba memahami, dan di atas segalanya...membiarkan istrinya menangis dan menemaninya. Uuuh so sweet 😍 Kenapa harus khusus berterimakasih? Karenaa eh karenaa..bagi para penghuni planet Mars inii, sangat tidak mudah mendengarkan, bersabar menemani dan membiarkan istrinya menangis tanpa mengerti dengan jelas alasannya apa. Di saat secara naluriah mereka maunya langsung cut dan masuk ke solusi aja deeh. Gitu. Yhaa khaan pak bapak? Hihi.. Sedangkan bagi kami para wanita penghuni planet Venus, maunya ceritaaa, maunya didengarkaan, maunya ditemeniin, dimengerti ketika sedang menangis sesegukan.  Kalau perlu ditambah sedikit sedikit sentuhan, pelukan, dibelikan martabak manis atau sebongkah berlian (loh kok ngelunjaak hahaha) But yes! Didengarkan, dipahami, dan diberi ruang untuk menangi

Dear Mothers #2: Being A Stay At Home Mom, Grieving, Then Healing

Yep, kali ini kita akan bahas mengenai kehidupan sebagai stay at home mom  dan grieving? Maksudnya grieving? Ah lebay kali. Eits! Sebelum menilai bahwa  grieving  dalam proses menjalani kehidupan ibu rumah tangga adalah sesuatu yang lebay, coba dibaca dulu tulisan Emak yang satu ini. Semoga bermanfaat bagi para ibu dan support system di sekitarnya yaa. Memutuskan menjadi sepenuhnya ibu rumah tangga yang tinggal di rumah bersama anak bukanlah keputusan yang mudah. Baik saat proses membuat keputusannya maupun saat menjalaninya. Seperti yang disebutkan dalam artikel "What Research Says About Being a Stay At Home Mome?" [1] bahwa saat ini ibu yang memutuskan menjadi stay at home mom (SAHM) mengalami peningkatan, namun di sisi lain banyak ibu SAHM yang melaporkan bahwa mereka mengalami kesedihan, rasa marah, dan bahkan depresi. Disebutkan pula bahwa SAHM menghabiskan hampir seluruh waktunya bersama anak dibandingkan bersosialisasi di luar sehingga hal ini membuatnya rentan mera